ADIWIYATA CERMIN SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
Oleh : Mahfud
Guru Biologi SMP YPPI – 2
1. Rasional
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk suatu negara, maka semakin banyak pula Sumber Daya Alam (SDA) yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bila hal ini berlangsung terus menerus dari generasi ke generasi, maka suatu saat nanti daya dukung lingkungan untuk mencukupi kebutuhan SDA di atas tidak akanmencukupi dan akhirnya akan mengancam kehidupan manusia itu sendiri.
2. Adiwiyata
Adiwiyata berasal dari 2 kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu “ADI” dan “WIYATA”. Adi bermakna besar, agung, baik, ideal atau sempurna sedang Wiyata, berarti tempat seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, etika dalam kehidupan sosial.Jadi bila 2 kata tersebut digabung makna Adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal untuk memperoleh ilmu pengetahuan, norma, dan etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju cita – cita pembangunan yang berkelanjutan (www.menlh.go.id, 12 Juli 2007). Tujuan Program Adiwiyata ini adalah untuk menciptakan kondisi yang ideal bagi sekolah sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, siswa ) sehingga nantinya sekolah tersebut dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.Sedang kegiatan utama program
3. Kriteria Penilaian
Menurut kepala Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup (BPLH) Pemerintah Kota Surabaya, Togar Silaban, ada 4 kriteria penilaian sekolah yang berhak mendapat penghargaan Adiwiyata, yaitu : pertama, pengembangan kebijakan sekolah (40 %), kedua, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan (30%), ketiga, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif (20%), keempat, pengembangan sarana pendukung sekolah (10 %) (www.surabaya.go.id, 26 Maret 2007). Selanjutnya masing-masing kriteria dijabarkan, misalnya untuk pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan, antara lain : punya visi dan misi sekolah yang terkait dengan aspek lingkungan hidup, telah ada materi lingkungan hidup dalam pembelajaran di sekolah, telah ditunjuk petugas khusus dibidang lingkungan hidup bagi sekolah tersebut, ada penghematan dalam menggunakan Sumber Daya Alam (air, listrik, ATK), telah ada upaya sekolah dalam mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, adanya pengalokasian dana bagi sekolah untuk kegiatan lingkungan hidup.Kemudian untuk pengembangan kurikulum berbasis lingkungan yang diperlukan antara lain : adanya pengembangan model pembelajaran lingkungan hidup lintas mata pelajaran,adanya penambahan materi lingkungan hidup yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat misalnya,dampak negatif lumpur Lapindo,adanya penambahan materi lingkungan hidup yang berkaitan dengan budaya masyarakat, adanya kegiatan kurikuler sekolah yang berupa aksi nyata yang bertema lingkungan hidup, adanya pengembangan materi lingkungan hidup yang berkaitan dengan isu global.Sedang untuk pengembangan kegiatan berbasis partisipatif yang diperlukan antara lain : adanya kegiatan baik kurikuler maupun ekstrakurikuler yang mendukung pendidikan lingkungan hidup sekolah, adanya kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai sekolah telah melibatkan masyarakat sekitar, adanya keikutsertaan sekolah pada kegiatan lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh pihak luar, misalnya kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh BPLK, adanya kerjasama sekolah dengan pihak luar dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup.Selanjutnya, untuk pengembangan sarana pendukung sekolah yang diperlukan, antara lain : adanya pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup, adanya pengelolaan sarana pendukung dan fasilitas sekolah yang ramah lingkungan, adanya upaya pengelolaan fasilitas sanitasi dalam menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah, adanya upaya penghematan Sumber Daya Alam (SDA), misalnya dalam pemakaian air, listrik, alat tulis kantor, adanya upaya peningkatan pelayanan kantin sekolah dalam menunjang pengelolaan lingkungan sekolah yang sehat, dan adanya upaya pengelolaan sampah dalam menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.
4. Penutup
Dengan mencermati uraian di atas maka untuk menjadi Sekolah Peduli dan Berbasis Lingkungan kita dapat mengacu pada kriteria penilaian serta penggerak utamanya adalah wakil siswa dan guru yang telah mengikuti penyuluhan lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya sehingga ke depan diharapkan Surabaya bukan saja menerima Adipura, namun juga banyak sekolah di Surabaya yang mendapat penghargaan Adiwiyata. Semoga. (mahfudyppi@yahoo.com)
0 Response to " "
Posting Komentar