Kajian sastra

SULITNYA MENULIS CERPEN
Oleh: Imron Rosidi

            Mungkin sebagian dari kalian yang sudah terbiasa menulis cerpen, baik cerpen dari hasil imajinasi murni maupun gubahan dari kisah nyata kalian. Akan tetapi, masih banyak di antara kalian yang merasa kesulitan. Untuk memulainya terasa sulit dan serba takut salah. Rasa takut salah inilah yang harus dibuang jauh-jauh. Menulislah sesuka hatimu dengan menyibak ketakutan tersebut. Menulislah sebagaimana kalian bercerita tentang senetron yang pernah kalian lihat di televisi. Menulis sebuah cerpen tak ubahnya bercerita tentang sinetron kepada teman kalian. Percayalah.
            Untuk bisa menulis sebuah cerpen, cobalah kalian baca sebuah cerpen di surat kabar, misalnya Jawa Pos atau Kompas atau cerpen-cerpen yang sudah diterbitkan. Melalui kegiatan membaca tersebut diharapkan muncul pengetahuan pada diri kalian tentang cerpen yang baik, bentuk cerpen, isi cerpen, dan komponen-komponen yang ada dalam sebuah cerpen.
            Sebelum menulis cerpen, yakinkan dulu diri kalian bahwa kalian bisa menulis cerpen layaknya orang-orang yang lain. Setelah itu, mulailah mempelajari teori tentang cerpen yang baik dan bagian-bagian yang ada dalam cerpen. Pada prinsipnya, cerpen yang baik tentunya yang dapat membuat pembaca terpuaskan setelah membaca. Untuk dapat memuaskan pembaca, penulis cerpen harus mampu membawa pembaca kepada peristiwa yang diceritakan dalam cerpen melalui kata dan kalimat-kalimat yang dapat menyentuh perasaan, tema yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat, dan memunclkan suspensi-suspensi pada diri pembaca.

0 Response to "Kajian sastra"

Posting Komentar