Oleh: Imron Rosidi
Kulitku mulai mengeriput
Kulit ariku mulai ingin berontak, pecah, meninggalkan tempatnya berlalu
Oh, bibirku sudah tak sebasah dulu
Terasa pedih bila dikulum
Karena dingin begitu menusuk
Kedua telapakku mulai beradu
Merapat di perut, di atas pusar
Sebab aku mulai menggigil, meskipun mentari
Sudah di atas ubun
Kakiku melangkah perlahan, meskipun dengan gemetar
Menyusuri rerumputan di antara bunga tulip
Berwarna jingga hingga ada yang tak berwarna
Menghadap air yang menari di atas vas bunga
Bertengger kokoh di tengah taman
Aku duduk menghadap mentari
Memandang jauh, menatap danau
Di dekat taman, di sebelah jalan
Bersih tanpa sampah, indah bertengger perahu layar
Pagi ini terasa ramai
Penikmat tampan berlari pagi
Di sana ada yang bersila
Menyantap pizza tanpa harap
Orang-orang berfoto di sekitar taman
Tersenyum renyah, berdecak kagum
Melihat tupai dan dara berjalan santai
Di dekat kaki pengunjung tanpa takut
0 Response to "puisi"
Posting Komentar