KAJIAN BAHASA

PEREMPUAN ATAUKAH WANITA
(Manakah yang Anda pilih?)


            Bahasa memang selalu menarik untuk dikaji. Hal ini disebabkan bahasa yang bersifat dinamis. Begitu pula dengan perkembangan penggunaan kata dalam komunikasi, yang dulu dianggap kurang sopan, sekarang sudah dianggap biasa.Yang dulu dianggap tabu apabila diucapkan, sekarang dianggap tidak, misalnya kata seks, santap, dan sebagainya. Kata santap yang dulu hanya dipakai oleh kalangan bawah sekarang digunakan oleh kalangan pejabat teras, misalnya dalam kalimat Presiden sedang santap malam dengan tamu kenegaraan.
           Sebuah kata dalam kalimat bisa saja mengalami perubahan makna, dari yang berkonotasi baik menuju ke yang buruk, atau sebaliknya. Istilah itu dikenal dengan sebutan ameliorasi dan peyorasi. Ameliorasi adalah perubahan makna dari yang berkonotasi buruk menjadi ke arah yang lebih baik, sedangkan peyorasi dari yang berkonotasi baik menuju yang lebih buruk. Singkat kata, ameliorasi berarti makna yang sekarang lebih baik dibanding yang dulu, sedangkan peyorasi sebaliknya. Bagaimanakah dengan kata perempuan dengan wanita?.
           Para pembaca putri tentunya akan lebih suka dikatakan sebagai seorang wanita daripada perempuan khan. Mengapa demikian? Coba kita analisis makna perempuan! Kata perempuan apabila kita cari asalnya dimungkinkan berasal dari prefiks peN + empu + (tu)an. Jadi, kata perempuan bisa bermakna peN + milik tuan. Untuk prefiks peN itu sendiri dapat bermakna gramatikal orang yang di, seperti pada kata pesuruh: orang yang disuruh. Dengan demikian, kata perempuan bisa bermakna orang yang dimiliki tuan. Setujukan Anda?
           Bagaimanakah dengan kata wanita? Kata wanita bisa berupa akronim dari kata dalam bahasa Jawa wani nata yang artinya berani menata. Dengan kata lain, wanita bisa bermakna orang yang berani menata, baik menata rumah tangga maupun yang lain. Untuk itu, sang ayah hendaknya dapat memberi kepercayaan kepada sang ibu untuk menentukan letak kursi di rumah, perabot yang diinginkan, dan sebagainya.
           Kata wanita tampaknya lebih memiliki makna yang mentereng dibanding dengan perempuan. Salah satu menteri pun disebut dengan Menteri Peranan Wanita, bukan Menteri Peranan Perempuan, sampai-sampai seorang penjaja seks pun memilih kata wanita sehingga disebut Wanita Tuna Susila (WTS), bukan Perempuan Tuna Susila (PTS). Hal ini dilakukan karena kata wanita dianggap lebih baik dibanding dengan perempuan. Manakah yang Anda pilih, jadi wanita ataukah perempuan?

Imron Rosidi
Pengamat kebahasaan

0 Response to "KAJIAN BAHASA"

Posting Komentar