RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)


Analisis Lingkungan Strategis
Pendidikan merupakan usaha sadar dalam menuju kedewasaan anak.  Pendidikan Nasional merupakan suatu sistem pendidikan yang berlaku di Negara Republik Indonesia yang diatur dan dituangkan dalam suatu Undang-undang.  Dewasa ini peningkatan kemampuan manusia dalam bidang teknologi telah melahirkan era globalisasi, sehingga membuat dunia menjadi dekat dan menyatu, tak ada lagi batasan antara satu negara dengan negara lainnya.  Saat ini era globalisasi telah banyak mempengaruhi perubahan kehidupan sosial manusia didunia, menjadi manusia-manusia yang kompetitif.

Kompetisi kehidupan seperti itu telah mengharuskan setiap Negara untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi kecerdasan bangsanya sendiri, karena dengan pendidikan yang bermutu akan melahirkan bangsa-bangsa yang bermutu pula yang mampu bersaing dengan bangsa lainnya dan juga bangsa yang bermutu akan mendorong kesejahteraan bagi Negara dan rakyatnya.

Namun, perlu kita sadari pula bahwa persaingan hidup yang berlebihan, akan mengubah budaya indonesia yang terkenal dengan keramahan dan rasa sosialnya yang tinggi dalam kehidupan kemasyarakatannya, sehingga pendidikan diharapkan pula tetap mengajarkan dan membiasakan budaya kehidupan bangsa Indonesia secara baik.

Untuk itu pendidikan di Indonesia harus mampu memadukan antara ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan agama.  Diharapkan dengan keterpaduan tersebut akan menjadikan bangsa Indonesia yang tetap memiliki budaya Indonesia, dan tidak terjebak dengan budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.  Pendidikan yang bermutu haruslah dapat meningkatkan unsur-unsur tersebut sehingga dapat melahirkan manusia Indonesia seutuhnya.


Analisis Kondisi Pendidikan Saat ini
Sejak diterbitkannya UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003, pendidikan di Indonesia telah melahirkan sebuah konsep kebijakan yang lebih terarah pada pencapaian kompetensi yang jelas dan terarah, PP 19, telah mematok standar sekolah dengan jelas, sehingga sekolah dapat mendorong dirinya untuk terus mencapai standar tersebut bahkan pada pencapaian lebih dari standar itu.

Peraturan tersebut telah mendorong kompetitif sekolah yang sehat, sehingga kedepan akan melahirkan sekolah-sekolah yang bermutu, yang pada akhirnya akan menghapus semua kelemahan pendidikan di Indonesia.

Standar UN yang masih rendah, wajar Dikdas yang belum sukses, kepercayaan masyarakat yang belum maksimal dan rendahnya anggaran pendidikan adalah tantangan nyata dunia pendidikan ke depan, bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia

Arah kebijakan pemerintah melalui UU SISDIKNAS No 20 tersebut diharapkan dapat menuntun seluruh stake holder pendidikan secara bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat lainnya, menuju arah pendidikan yang lebih baik dan bermutu.

Analisis Kondisi Pendidikan Masa Mendatang (4 tahun ke depan)
Penyelenggaraan pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik untuk memiliki kemampuan dan secara proaktif menghadapi tantangan zaman yang semakin cepat perubahannya, sehingga selalu sukses dalam menjalani kehidupannya.  Untuk itu, dibutuhkan lembaga pendidikan yang memiliki visi, misi, dan strategi yang bermutu dan handal.

Lembaga pendidikan yang bermutu dan handal memiliki minimal 12 aspek yang harus diperhatikan, antara lain :
  1. Penyiapan semua perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/program yang diarahkan untuk meletakan dasar seluruh kegiatan sekolah meliputi KTSP, RKS, kurikulum untuk mengembangkan diri, peraturan akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah, pembagian tugas guru, pembagian tugas tenaga kependidikan, pedoman Penerimaan Peserta Didik (PPD), pedoman pembinaan di semua bidang.
  2. Bidang kesiswaan dikembangkan melalui prestasi akademis maupun non akademis, kegiatan ekstrakurikuler, input PPD, output siswa, dan kegiatan intrakurikuler yang kondusif, standar kompetensi kelulusan yang prospektif yang menggambarkan kualitas manusia seutuhnya sesuai dengan tingkat perkembangannya untuk siap menghadapi tantangan zaman yang senantiasa berubah.  Standar kompetensi lulusan mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan zaman.  Di SMP standar kompetensi lulusan diarahkan untuk meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  3. Bidang pengembangan KTSP, pembelajaran, dan penilaian melalui standar isi pendidikan yang meliputi lingkup materi yang dibutuhkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.  Standar isi meliputi kerangka dasar dan struktur kurikulum, KTSP lengkap dengan silabus dan RPP, serta kalender pendidikan.  Proses pembelajaran yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian peserta didik sesuai minat, bakat, dan perkembangan fisik serta psikologi.
  4. Penyusun kalender pendidikan akademik yang valid dan diinformasikan kepada semua warga sekolah memberi kemudahan bagi pelaksana pendidikan di sekolah dan masyarakat.
  5. Masyarakat, penataan dan pengembangan struktur organisasi dan mekanisme kerja satuan pendidikan disesuaikan tugas pokok dan fungsinya serta dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah.
  6. Bidang pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan.  Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional.  Kompetensi sebagai agen pembelajaran meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
  7. Pengembangan dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan mencakup lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboraturium, ruang laboratorium bahasa, dan lain lain.
  8. Pengembangan dan pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian lainnya pemenuhan fasilitas pembelajaran menjadi tuntutan perkembangan zaman, penggunaan media pembelajaran yang konvensional harus sudah ditinggalkan dan mulai berorientasi pada fasilitas pembelajaran yang berbasis ICT.
  9. Pengembangan dan pemenuhan keuangan dan pembiayaan, pembiayaan yang memadai, wajar, dan adil yang didukung berbagai sumber pembiayaan lain selain dari pemerintah.  Sumber pembiayaan lain bisa berasal dari komite sekolah dan unit usah sekolah.
  10. Pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, budaya sekolah sangat berpengaruh pada pelaku warga sekolah, sehingga budaya yang sesuai dengan adat orang timur jangan sampai ditinggalkan dan harus dipertahankan meskipun harus mengakui adanya pengaruh budaya dari luar negeri, budaya dan lingkungan sekolah sangat erat hubungannya lingkungan yang sehat dan kondusif dapat membentuk budaya yang sehat.
  11. Pengembangan peran serta masyarakat dan kemitraan, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan tujuan sekolah.
  12. Pengembangan Pengawasan dan Evaluasi, monitoring dan evaluasi terhadap kinerja sekolah.

Dengan 12 aspek tersebut sekolah akan mampu : 1.  Meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan yang mandiri, bermutu, terampil, ahli, dan profesional, mampu belajar sepanjang hayat, serta memiliki kecakapan hidup yang dapat membantu dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan; 2.  Meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya standar pendidikan nasional dan standar pelayanan minimal (SPM), serta meningkatkan kaulifikasi minimum dan sertifikasi bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya; 3.  Meningkatkan relevansi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan melalui peningkatan hasil penelitian, pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi oleh perguruan tinggi serta penyebarluasan dan pengelolaan pendidikan yang semakin efisien, produktif, dan demokratis dalam suatu tata kelola yang baik dan akuntabel; 5.  Meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen pelayanan pendidikan melalui peningkatan pelaksanaan manajemen berbasisi sekolah, peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan, serta efektifitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi pendidikan termasuk ekonomi keilmuan.

0 Response to "RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)"

Posting Komentar